News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Wakil Ketua MPR RI Terima Pemuda Hidayatullah, Bahas Indonesia Emas 2045

Wakil Ketua MPR RI Terima Pemuda Hidayatullah, Bahas Indonesia Emas 2045



JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA, menerima kunjungan delegasi Panitia Pelaksana Munas VIII Pemuda Hidayatullah, di Ruang Kerjanya, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (02/2/2023).

Kunjungan yang dipimpin Ketua Umum Pengurus Pusat Hidayatullah Imam Nawawi didampingi Sekretaris Jenderal Mazlis B. Mustafa, Bendahara Tri Winarno, Kadep Data dan Infokom Ainuddin Chalik, Ketua Panitia Pelaksana Munas VIII Pemuda Hidayatullah Haniffudin Chaniago dan sekretarisnya, Adam Marzuki. 

Pada kesempatan tersebut rombongan turut dibersamai Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi DPP Hidayatullah Asih Subagyo yang banyak menyampaikan pandangan beragam dinamika kebangsaan sekaligus memperkenalkan Hidayatullah.

Selain bersilaturahmi dan berdialog, juga menyampaikan undangan resmi kepada wakil ketua MPR, HNW, untuk hadir dan menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan Munas Ke-VIII Pemuda Hidayatullah, pada tanggal 17-19 Februari 2023. 

Imam Nawawi dalam pengantarnya mengutarakan ihwal profil Pemuda Hidayatullah seraya menyampaikan sejumlah pandangan dan langkah yang ditempuh organisasinya menuju Indonesia Emas 2045.

"Bersamaan dengan agenda menuju Indonesia Emas 2045, Pemuda Hidayatullah memiliki  target jangka menengah yaitu 2045 memimpin Indonesia. Dari Indonesia untuk dunia," kata Imam Nawawi.

Menurut Imam visi Indonesia Emas 2045 harus menjadi pekerjaan bersama terlebih bagi pemuda, sehingga apa yang dicita citakan tersebut dapat tercapai. "Harus ada kesadaran bahwa pada tahun 2045 merupakan momentum generasi muda yang ada hari ini," tandas Imam. 

Hidayat Nur Wahid menyambut baik pandangan pandangan yang diutarakan Imam. Pria yang karib disapa HNW ini mengatakan, sangat tepat DPP Hidayatullah semakin gencar mempersiapkan pemuda-pemudanya untuk menghadapi dan berkontribusi menyongsong era Indonesia Emas 2045.  

“Memang harus sudah dipersiapkan sejak sekarang, sebab jika lengah sedikit saja maka kualitas generasi muda kita akan kalah jauh dengan mereka yang sudah lama mempersiapkannya,” kata dia.

Kepada delegasi, Pimpinan MPR dari PKS ini menyampaikan terimakasihnya dan mengapresiasi kegiatan positif yang dilaksanakan oleh PP Pemuda Hidayatullah.  

“Saya memaknai kegiatan Munas yang akan dilaksanakan menandakan bahwa organisasi kepemudaan ini berjalan dengan program-program yang baik.  Maka wajar bila eksistensi organisasi PP Pemuda Hidayatullah sudah menyebar di berbagai provinsi dan kabupaten, malah sudah berdiri pula di provinsi-provinsi  baru di Papua,” ujarnya. 

Ditambahkan HNW, berjalan baiknya organisasi kemasyarakatan di Indonesia seperti Pemuda Hidayatullah, merupakan bukti bahwa di negara demokrasi, umat Islam atau warga lainnya bisa mengembangkan potensi dan keahliannya, ilmunya dan semua potensi dirinya, untuk ikut berperan dalam meningkatkan kualitas kehidupan berkeumatan, berbangsa dan bernegara. 


“Kondisi ini tidak didapatkan di negara-negara yang tidak demokratis.  Ini penting disadari dan dijadikan sarana oleh umat apalagi pemuda Islam, untuk merealisasikan berbagai maslahat untuk umat sebagaimana dicontohkan oleh para Kiyai dan Ulama Founding Fathers Indonesia, ”kata anggota Komisi VIII DPR FPKS ini. 

Organisasi, lanjut HNW, memang sangat penting untuk dimaksimalkan perannya agar maslahat bisa diwujudkan dan mafsadat bisa dikoreksi.  

Namun, harus diingat, kata dia menegaskan. Bahwa dalam menjalankan organisasi, harus menerapkan prinsip mulia dalam Islam selain akhlak dan amanah (profesionalitas) juga Ta’awun atau kemampuan membuka diri untuk berkolaborasi. Sebab,  organisasi tidak mungkin berjalan sendiri.  

"Harus berkolaborasi dengan sekitarnya. Lagipula, dalam Islam kita tidak hanya diajarkan hanya untuk wa aqimus-salaata wa aatuz-zakaata (sholat dan zakat) tapi juga untuk wa ta’aawanu ‘alal-birri wat-taqwaa (berkolaborasi hadirkan kebaikan dannkemaslahatan),” terang HNW. 

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menekankan, posisi serta peran generasi muda Indonesia dalam berorganisasi sangat penting dan dibutuhkan.  

Sebab, terangnya, bukan hanya secara sunnatullah dan sunnah Rasulullah yang sangat mementingkan peran pemuda untuk persiapan regenerasi kepemimpinan, tapi memang dalam konteks Indonesia, peran pemuda termasuk pemuda Islam (Jong Islamieten Bond) sudah diakui, benar dan tercatat dalam memori sejarah perjalanan bangsa Indonesia.*/Yacong B. Halike

Tags