News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Refleksi Indonesia Palestina Melawan Penjajah, Senjata Tak Pernah Menang

Refleksi Indonesia Palestina Melawan Penjajah, Senjata Tak Pernah Menang


BELAKANGAN
ini menarik kalau kita membahas soal tren dunia soal senjata sebagai ekses dari agresi militer yang dilakukan 'Israel' atas Palestina dalam sepekan terakhir yang menjadikan penduduk dunia mengutuk 'Israel' dan mendukung Palestina.

Pertama, kita lihat 'Israel' tampak percaya diri bahwa dirinya tidak bersalah dan dalam posisi sedang mempertahankan diri. Karena itu seperti dilansir banyak berita, 'Israel' akan terus menyerang Palestina.

Kedua, Amerika Serikat dalam hal ini sang presiden, yakni Joe Biden tampak tak punya kekuatan menjebol sejarah dimana hampir semua presiden di negeri Paman Sam itu pasti mengekor apa yang menjadi hasrat liar 'Israel.'

Jadi, 'Israel' akan terus memiliki ambisi menyerang selama Amerika Serikat membantu. Mengapa AS menjadi andalan 'Israel' ini menarik dicermati.

Sejalang

Sejalang adalah istilah yang maksudnya adalah sejarah (selalu) berulang. 

Artinya, di luar analisis umum yang dilontarkan banyak pengamat mengapa AS-'Israel' begitu dekat, tidak lain adalah karena keduanya kini memang punya kekuatan yang dibanggakan. Itu adalah senjata.

Dahulu, dimasa Nabi Musa alayhissalam, Nabi Ibrahim alayhissalam, kekuatan terbesar itu mungkin senjata, namun semua berpusat pada satu orang yakni raja. 

Kedua raja di masa yang berbeda itu punya watak yang sama, yakni arogan dan tuli terhadap kebenaran. Setiap kali mendapati fakta kebenaran, seketika ia akan melepaskan hukuman yang kejam dan tidak manusiawi.

Amerika Serikat dan juga 'Israel' jika dengan kekuatan yang mereka miliki mengambil sikap sama dengan apa yang dilakukan kedua raja di masa jauh sebelum Masehi itu, alamatnya jelas, AS maupun 'Israel' hanya akan bertemu dengan kenistaan. Ini pasti dan mutlak adanya.

Fakta

Apakah Belanda yang katanya 350 tahun menjajah Indonesia bisa menyengsarakan rakyat Indonesia secara terus menerus? Tidak, akan ada masa dimana kemudian sejarah mencatat hari kemerdekaan negeri ini.

Pertanyaannya, mengapa Belanda terusir, bukankah senjatanya lebih canggih dari rakyat Indonesia yang baru memiliki bambu runcing? Tidak lain adalah karena semangat. Bukan sembarang semangat, ini adalah semangat juang.

Sekarang kita lihat, sejak 1948 'Israel' menduduki Palestina. Apakah Palestina berhasil dikuasai? Ternyata tidak, perlawanan malah kian menjadi-jadi. Bahkan sampai detik ini, Palestina terus melawan kesadisan tentara-tentara 'Israel.'

Hal ini berarti senjata yang menjadi simbol kekuatan sebuah negara di dunia hari ini, tidak akan pernah mampu mengalahkan akal sehat, nurani dan kebenaran.

Lihat saja saat 'Israel' menyerang Palestina, apakah penduduk dunia mendukung 'Israel'? Faktanya justru berbalik. Penduduk dunia mengutuk 'Israel' di saat yang sama mendukung 'Israel.'

Dan, tampaknya, ketakutan 'Israel' bukan sebatas serangan Hamas yang terus meluncurkan roket ke negerinya. Tetapi juga lontaran-lontaran akal sehat atas dasar logika kemanusiaan dan kemerdekaan yang terus berseliweran di media sosial dan mengutuk 'Israel.'

Dengan demikian dapat kita prediksi bahwa ke depan, Palestina yang akan semakin dekat dengan gerbang kemenangan. Bahwa hari ini mereka terkoyak karena tajamnya senjata, ke depan luka itu akan sembuh dan akal sehat semakin kuat.

Sementara 'Israel' dengan kekuatan senjatanya akan semakin mengalami konflik batin luar biasa, dimana pada lubuk hatinya yang terdalam, mereka juga ingin dihargai dan diakui sebagai manusia. 

Namun sayang, ambisi telah menutup hati dan nurani, sehingga mereka benar-benar kehilangan kekuatan bagaimana mengakhiri kebiadabannya sendiri. Semakin hari jika tidak semakin sadar 'Israel' benar-benar akan bertemu ajal. 

 Imam Nawawi, Ketua Umum Pemuda Hidayatullah

Tags