News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Pemuda yang Kelak dinaungi Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Pemuda yang Kelak dinaungi Allah Subhanahu Wa Ta'ala

 

Oleh Mahdi Muntadzor*

SEBAGAI seorang pemuda islam, sudah sepatutnya memakmurkan masjid baik dengan fisik maupun pikiran, dengan kontirbusi kaum muda, tentu sangat bisa membuat warna lain bagi kemakmuran masjid. 

Salah satu golongan pemuda yang disukai oleh Allah SWT, adalah pemuda yang memakmurkan masjid. Karena masjid sendiri menjadi salah satu tempat yang istimewa, selain tempat beribadah, juga pusat peradaban, sebagaimana contoh di masa Nabi Shallallahu Allai Wa Sallam.

Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah SWT, salah satunya adalah pemuda yang memakmurkan masjid. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu‘Alaihi Wa Sallam;

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ

Artinya: "Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …"

Dari hadits di atas, dapat kita ketahui bagaimana Allah SWT memperhatikan secara khusus pemuda yang mau memakmurkan masjid, sekaligus menjelaskan keutamaan besar yang akan diperoleh seorang pemuda, yang mau mendedikasikan waktu serta pikirannya untuk kemakmuran masjid.

Di dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga pernah bersabda;

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ

Artinya: "Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah".

Shabwah sendiri berarti Allah SWT kagum pada pemuda-pemuda yang mampu mengalahkan hawa nafsunya, dan membiasakan diri untuk melakukan kebaikan, salah satunya adalah dengan memakmurkan masjid.

Setelah mengetahui kedua hadits di atas tentang pemuda yang memakmurkan masjid, dan keutamaannya.  Semoga semakin banyak pemuda-pemuda yang hatinya terpaut dan selalu ingin memakmurkan masjid. 

Inovasi Program Masjid

Inovasi pengelolaan masjid untuk membuat program yang cozy (nyaman) sangat diperlukan, untuk menarik anak muda ke masjid. Banyak hal yang menyebabkan peran masjid semakin tergerus, salah satunya adalah pasifnya upaya dewan kepengurusan masjid (DKM), untuk mengajak generasi muda mencintai masjid. 

Tantangannya juga pada pengelolaan fasilitas dan program yang kurang maksimal, walau tidak bisa dipungkiri banyak faktor peyebabnya, bisa karena kurangnya kas masjid atau manajemen pengelolaannya yang kurang optimal, dan tidak tepat sasaran.

Awal tahun 2019 kami sengaja mengunjungi sebuah masjid, dan belajar pengelolaannya. Tepatnya di Masjid Jogokariyan. Masjid ini  berawal dari sebuah langgar kecil di Kampung Pinggiran, Selatan Yogyakarta. 

Masjid Jogokariyan terus berusaha membangun umat, serta mensejahterakan Masyarakat. Logo Masjid Jogokariyan terdiri dari tiga bahasa. Arab, Indonesia, dan Jawa. Ini adalah wujud dari semangat pengelola untuk menjadi "masjid seutuhnya" tanpa kehilangan akar budaya. 

Ada beberapa program yang dapat dicontoh pada Masjid Jogokariyan, diantaranya manajemen masjid yang modern, kajian pekanan, suffah (tempat menginap) syar'i dan ekonomis. 

Program unggulannya diantaranya memiliki peta dakwah, yaitu peta wilayah kerja dan data jama'ah. Infaqnya pul nol rupiah, dengan semangat segera menyalurkan amanah infaq dari jamaah kembai ke jamaah. 

Ada juga program Sedekah, dalam bentuk ATM beras. Jamaah masjid bersama-sama mengumpulkan beras, untuk disedekahkan kepada yang membutuhkan beras. 

Lebih menarik lagi, ada program unik dengan nama "Menshalatkan Orang Hidup", yaitu memberikan pelatihan salat kepada warga yang belum bisa salat, sehingga tidak malu lagi untuk pergi ke masjid  salat berjamaah. 

Sedangkan di Bulan Ramadhan, ada program Kampoeng Ramadhan yang mengajak seluruh warga Jogokariyan bersama-sama memeriahkan bulan ramadhan dengan berbagai kegiatan, baik bersifat event besar.

Serta yang terakhir ada Gerakan Jama'ah Mandiri, program ini mampu menaikkan infak pekanan Masjid Jogokariyan hingga 400%. Sebab, ternyata orang malu jika Ibadah saja disubsidi.

Lebih dekat di Kepulauan Riau, tepatnya  Masjid Jabal Arafah. Masjid ini dicita-citakan sebagai masjid makmur dan menyejahterakan umat. 

Dengan misi sebagai pusat ibadah, dakwah, pendidikan, pembinaan umat. Masjid Jabal Arafah membuat pusat pemberdayaan umat, pusat bisnis, wisata religi dan menjadi smart masjid berbasis digital. Hal ini bisa menjadi contoh dalam inovasi program masjid. 

Pengurus Wilayah Pemuda Hidayatullah Kepulauan Riau, pernah melakukan silaturahim ke beberapa Masjid di Kota Batam, untuk bekerjasama dalam pengelolaan yang lebih modern, dan menyenangkan bagi kaum muda. 

Masjid Agung Hidayatullah Batam, Kelurahan Kibing. Masjid Ar-Riyadh dan Masjid Abdullah Said di Kelurahan Tanjung Uncang, serta beberapa masjid lainnya dalam proses kerjasama. 

Harapan memakmurkan masjid dengan inovasi program yang dikelola dengan cara anak muda, mendorong Pemuda Hidayatullah mengajak semua kalangan untuk terlibat dalam memakmurkan masjid, khususnya kaum muda.

Harapan besar DKM Masjid agar dapat membuat program yang bisa menjadikan hati para kaum muda terpaut, dan dekat dengan masjid. Semoga Allah SWT selalu meridhai langkah kita dalam memakmurkan rumah-Nya.

*) Mahdi Muntadzor, penulis adalah Ketua PW Pemuda Hidayatullah Kepulauan Riau 


Tags