News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Irvan Mendrofa, Pemuda Berani dan Penuh Cinta

Irvan Mendrofa, Pemuda Berani dan Penuh Cinta


SAYA
hampir tidak percaya, mendengar nama Irvan Mendrova telah dipanggil ke haribaan-Nya. Terlebih begitu kabar ini saya terima, kawan-kawan saya di Medan masih banyak yang belum mengetahui.

Irvan Mendrova meninggal dunia pada hari Selasa sekitar pukul 04.08 WIB, bertepatan pada tanggal 6 Syawal 1442 atau 18 Mei 2021 hari ini. 

Sosok ramah dan murah senyum ini termasuk yang punya semangat tinggi dalam menulis dan membangun jaringan kemediaan atas amanahnya sebagai Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sumatera Utara.

Maret lalu, Irvan Mendrofa juga mendapat amanah sebagai Sekretaris Wilayah Pemuda Hidayatullah Sumatera Utara.

Kami pun sempat bersama dalam beberapa hari karena usai pelantikan kami mengdakan kunjungan ke pedalaman Karo dan singgah ke Pesantren Hidayatullah Brastagi.

Aktif

Sekalipun saya tidak banyak interaksi langsung, namun kami punya kesamaan hobi, yakni menulis, utamanya menulis berita.

Berita terakhir yang Irvan kirim kepada saya adalah aksi tebar berkah fitrah di Musholla Terapung Al-Mukhlisin yang berada di Dusun I Desa Sigara-Gara. 

"Alhamdulillah BMH hadirkan Paket Berkah," tulisnya.

Selain itu, selama 2021 ini Irvan telah mengirimkan update pendirian Rumah Quran hingga yang ke 11. Dan, tentu saja, ia selalu ada di lokasi, dari setiap tulisan yang ia tuliskan. Kecuali buka puasa di Nias pada Ramadhan lalu.

Pemberani

Sekalipun masih muda dan aktif, Irvan Mendrofa terkategori sosok pemberani juga.

Kala itu, saya dan teman-teman perjalanan Brastagi-Medan. Karena akhir pekan, sahabat saya, Habibullah Lubis memilih jalur alternatif, yang rupanya menyusuri jalan sepi dan sebagian kanan kiri masih "hutan."

Di tengah perjalanan, tampak dua pemuda mengendarai motor mengikuti mobil kami. Singkat cerita dua motor itu mendahului mobil kami. Terlihat ada senjata tajam terselip. 

Momen yang dinantikan pengendara motor itu pun terjadi. Karena kesulitan ruang gerak dan motor itu malah terkesan menghalangi, anak-anak Medan di dalam mobil ini pun mulai tertarik mengeluarkan gayanya.

Sedikit tersentuhlah motor salah satu anak muda itu. Irvan yang duduk samping driver langsung spontan membuka kaca pintu mobil.

"Maaf, ya, Bang," ucapnya tegas dan lugas disertai wajah yang diseramkan.

Melihat sosok Irvan yang besar, pemuda itu pun seketika ciut nyalinya. Tak punya kata-kata dan sikap yang bisa diberikan sebagai respon.

Perjalanan kami pun lancar dan mulus. Kami semua tersenyum bahagia. 

Sahabat saya, Bang Majelis mengatakan, "Luar biasa Bang Irvan, hanya dengan dua kata, mereka urung beraksi yang tidak seharusnya."

Kini sosok muda yang aktif, terampil menulis dan peduli kepada banyak orang itu telah menghadap-Nya. 

Selamat jalan Irvan Mendrofa. Semoga Allah muliakan antum di sisi-Nya. Dan, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan pertolongan oleh Allah Ta'ala.*

IMAM NAWAWI, penulis adalah Ketua Umum PP Pemuda Hidayatullah

Tags