Pimpin Pemuda Hidayatullah Palopo, Mufaddal Ingin Terus Kuatkan Kiprah
Ketua PW Pemuda Hidayatullah Sulsel, Abdurrahman Sibghatullah, Lc, berharap dengan kepengursan baru ini Pemuda Hidayatullah Palopo semakin memantapkan eksistensinya dan kian menguatkan kiprahnya dalam membangun kawasan itu di bidang kepemudaan.
"Kita harapkan Palopo bisa menjadi salah satu role model gerakan Pemuda Hidayatullah di Sulawesi Selatan," harap Abdurrahman seraya berpesan usai pengukuhan Mufaddal belum lama ini.
Mufaddal dilantik di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Palopo yang pada kesempatan itu turut dikukuhkan oleh Ketua DPD Hidayatullah Palopo, Ust Amrullah S.Fil.
Dalam sambutan singkatnya, Mufaddal mengatakan akan berupaya menjalankan amanah yang diberikan kepadanya ini.
Dia pun berharap semoga apa yang telah diamanatkan padanya ini dapat diwujudkan dengan terus berupaya merawat tradisi kepemudaan Hidayatullah dalam berkiprah untuk umat, bangsa, dan negara kapan dan dimanapun berada.
"Kami memiliki harapan agar Pemuda Hidayatullah harus terus berpijak pada manhaj, yakni memperjuangkan dakwah untuk menghasilkan kader kader Rabbani yang memadukan pertautan antara tiga aspek penting yaitu iman, ilmu, dan amal," kata Mufaddal.
Maka dari itu, Mufaddal menjelaskan, Pemuda Hidayatullah Kota Palopo pada kepengurusan yang baru ini mengusung tema reposisi gerakan pemuda Hidayatullah menuju terwujudnya peradaban Islam dengan harapan dapat menjawab tantangan zaman dengan cepat.
Selain itu, menurut Mufaddal, sebagai organisasi yang baru menginjak usia yang relatif baru, Pemuda Hidayatullah Palopo perlu terus mengembangkan eksistensinya.
"Upaya itu dilakukan melalui program-program kerja yang sesuai dengan kebutuhan zaman maupun kebutuhan umat yang disesusaikan dengan disiplin ilmu dari masing-masing kader," ujar Mufaddal.
Mufaddal juga mengajak agar kader Pemuda Hidayatullah mampu berfikir lebih maju kedepan dan tidak hanya berkecimpung dalam khasanah pengetahuan internal saja.
Lebih jauh, dia berharap, Pemuda Hidayatullah dapat terus melakukan ekspansi keilmuan dengan wacana wacana eksternal serta menumbuhkan tradisi dialektika intelektual dalam semua aspek kehidupan sebagaimana tujuan kehadiran pemuda Hidayatullah untuk mencetak kader intelektual muslim dengan semangat dakwah demi terwujudnya peradaban Islam.
"Sebab, menurut saya, makna peradaban itu tidak hanya dilekatkan pada aspek kultural yang semata berfokus pada pendidikan dan dakwah saja, akan tetapi konteks peradaban juga mesti ditopang oleh ketangguhan wacana berbagai isu kekinian sebagai syarat untuk terwujudnya peradaban sebagaimana yang telah dicita-citakan," tutup mahasiswa Universitas STISIP Veteran Palopo ini. (ybh/hio)