News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Pemuda Hidayatullah Surabaya gandeng BEM STAIL

Pemuda Hidayatullah Surabaya gandeng BEM STAIL


SURABAYA – Pengurus Daerah (PD)  Pemuda Hidayatullah Surabaya sinergi bersama BEM Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIL) Surabaya mengadakan diskusi online dengan tema “Mengenal Lebih Dekat Gerakan Pemuda Hidayatullah Surabaya”, Jum'at (6/8/2021) malam. 

Diskusi ini menghadirkan Ketua PD Pemuda Hidayatullah Surabaya bang Suherman dan Abdul Azis Muslim selaku Mendagri BEM STAIL Surabaya sebagai moderator.

Pembahasan dalam diskusi membincang masalah pergerakan kepemudaan yang berlangsung semarak, apalagi isu-isu tentang pemuda menjadi hal yang sedang banyak dibicarakan atau disorot media belakangan ini.

Bang Suherman dalam pemaparannya memantik diskusi, mengetengahkan mengenai peluang pemuda dan potensi sumber daya yang dimiliki dalam melahirkan perubahan. Setidaknya, perubahan bagi diri dan lingkungan.

"Usamah bin Zaid usia 18 tahun sudah memimpin pasukan menghadapi pasukan terbesar dan terkuat di masa itu. Zaid bin Tsabit umur 13 tahun menjadi penulis wahyu yang dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani," kata Suherman. 

Lalu memaparkan perikehidupan Muhammad Al Fatih yang dikala masih umur 22 tahun mampu menaklukkan Konstantinopel. "Lantas, bagaimana dengan pemuda kita hari ini," ujar Suherman dalam memberikan semangat.

Suherman menerangkan, dalam menjalankan organisasi  PD Pemuda Hidayatullah Surabaya bergerak sesuai visi. 

"Dalam menjalankan amanah jangan lupakan visi besar organisasi kita yakni mencetak generasi rabbani dengan ciri khas berideologi Islam, bervisi Qur'ani, abdi Allah sejati, menjadi juru bicara peradaban dan berkarakter pemimpin," imbuhnya.

"Demi Allah, hakikat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa. Jika keduanya tidak ada maka pribadinya tidak bernilai," demikian ungkap ketua Pemuda Hidayatullah Surabaya menyitir semangat juang Imam Syafi'i.

Lebih jauh Suherman menjelaskan bahwa kehadiran Pemuda Hidayatullah adalah dalam rangka menjadi wadah mewarisi nilai-nilai Islam. 

Sebab, terang Suherman, apabila pemuda tidak turut andil dalam belajar dikader dan mengkader maka kita tidak bisa membayangkan masa depan bangsa dan agama. Karena itu, upaya pembinaan dan pengkaderan terus dilakukan Pemuda Hidayatullah. 

Dalam closing statementnya, Suherman juga menyampaikan warisan pernyatan yang sangat mendalam dari pendiri Hidayatullah, Allahuyarham Ustadza Abdullah Said;

"Inilah tantangan yang harus kami jawab sekarang dan esok. Mampukah kita mempertahankan apa yang telah dicapai kini? dan mampukah kita meningkatkannya di hari mendatang? Mari kita jawab dengan praktek dan kenyataan. Selamat berjuang di alam realita, bukan di alam cerita. Selamat bertemu di alam kenyataan, tidak di alam pernyataan".

Acara dialog pergerakan kepemudaan Hidayatullah berlangsung cukup dinamis dan aktif dalam sesi tanya jawab para peserta turut berpartisipasi aktif dalam dialog tersebut. Acara dimulai pukul 20.15 dan diakhiri 22.00 WIB dengan doa penutup. 

Acara ini turut dibersama Ketua Departemen Dakwah & Perkaderan PD Pemuda Hidayatullah Surabaya, Adib Nursyahid, dan sejumlah pengurus lainnya.

Tags