News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Tekan Perceraian, Syabab Hidayatullah Gelar Training Pra-nikah

Tekan Perceraian, Syabab Hidayatullah Gelar Training Pra-nikah

Tidak saja pintar, dunia hari ini membutuhkan manusia-manusia sholeh untuk meredam kian merebaknya abnormalitas dan laku permisfisme di masyarakat.

Demikian dikatakan Direktur HiTC, Khairil Baits, saat membuka training pra-pernikahan bertajuk “Gapai Kebahagiaan dengan Ilmu” digelar PW Syabab Hidayatullah Jabodebek di Kota Depok, Jawa Barat, baru baru ini.

Dikatakan Khairil, untuk melimbang lahirnya manusia tangguh lagi shaleh harus dimulai dari hal yang paling sederhana. Dan, lanjutnya, siklus awal yang mungkin dianggap sepele tapi menentukan adalah rumah tangga.

“Dari rumah tanggalah lahirnya manusia-manusia shaleh ini. Dari orangtua-orangtua yang juga shaleh-shalehah,” tegas Khairil Baits yang diamanahi anak hafidz-hafidzah ini.

Namun, runyamnya, kata dia, rumah tangga sebagai benteng utama lahirnya generasi yang tangguh kini malah disodori fakta-fakta mencengangkan di mana angka perceraian terus meninggi dari tahun ke tahun.

Khairil diantaranya membeberkan tingginya tingkat perceraian di Indonesia sebagaimana data yang dirilis Subdit Kementerian Agama (Kemenag) tahun lalu di mana pada pada tahun 2009 angka perceraian mencapai 10 persen yakni 216.286 peristiwa dari jumlah masyarakat yang menikah pada tahun yang sama yaitu 2.162.268.

Khairul mengaku prihatin dengan fakta-fakta tersebut. Bahkan tercatat pada pendataan terakhir yakni tahun 2013 tingkat perceraian semakin meningkat menjadi 14,6 persen atau sebanyak 324.527 peristiwa.

“Indahnya membayangkan mahligai rumah tangga akhirnya hanya jadi angan semata. Kenapa, karena tidak adanya ilmu dan pemahaman yang benar terhadap kerumahtanggaan,” kata Khairil.

Khairil menerangkan bahwa pasangan suami istri harus mendalami betul perannya dimana keduanya harus saling memahami bahwa diantara mereka adalah “pakaian” satu dengan yang lain.

Artinya, jelas Khairil, suami harus memahami peran dan menjadi pelindung dan pengayom bagi istrinya. Sebaliknya, istri mesti menjadi pakaian bagi suaminya dengan menjaga marwah martabatnya.

“Hal yang mungkin dianggap sederhana ini dapat menentukan masa depan ummah. Dari rumah tangga inilah kita mnentukan masa depan dunia sebab kita adalah khalifatullah,” pungas pria tambun ini.

Digelar Intensif

Ketua Panitia Training Pra-pernikahan Syabab Hidayatullah Jabodebek, Hanifuddin Chaniago, mengatakan kegiatan yang digelar di Kota Depok ini akan dilaksanakan serupa secara intensif di tempat-tempat lainnya atau bekerjasama dengan kampus-kampus perguruang tinggi yang ada.

Menurutnya, pelatihan pra pernikahan ini menjadi penting dan mendesak digalakkan sebab melihat gejala yang berkembang di masyarakat di mana semakin banyak pasangan -tidak saja pasangan muda- yang menikah namun di waktu yang sama tingkat perceraian ternyata juga mengkhawatirkan.

“Kami menduga keras pasangan pisah cerai umumnya bisa jadi tidak mendapatkan bekal yang cukup sebelum memasuki jenjang pernikahan. Akibanya, yang terjadi adalah ketidakdewasaan,” imbuh Hanifuddin.

Ketidakdewasaan dalam berumah tangga inilah dinilai Hanifuddin dipicu oleh gaya hidup, pola interaksi, dan ilmu yang nihil.

“Akhirnya apa, yang terjadi setiap hari adalah cekcok. Alias dicek gak pernah cocok,” tukasnya.

Training Pra-pernikahan Syabab Hidayatullah Jabodebek terselenggara atas kerjasama dengan dukungan berbagai pihak diantaranya Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH), PP Syabab Hidayatullah, MTT Telkomsel, Yayasan Hidayatullah Depok, dan lain-lain.

Hadir sebagai narasumber ahli dalam pelatihan ini yaitu psikolog Dhina Kadarsan didamping suami, praktisi parenting Irawati Istadi, dan tokoh pemuda Naspi Arsyad yang juga Pimpinan Ponpes Tahfidz Putri Al Humairah, Sukabumi. *

Tags