News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Konsolidasi Nasional Pemuda Hidayatullah Bagian Tengah dan Timur

Konsolidasi Nasional Pemuda Hidayatullah Bagian Tengah dan Timur


JAKARTA -- Pengurus Pusat Pemuda Hidayatullah menggelar Konsolidasi Nasional Pemuda Hidayatullah bagian Tengah & Timur meliputi Daerah Istimewa Provinsi Bali, Papua, Papua Barat, Kalimantan dan Sulawesi yang berlangsung secara virtual pada Senin (14/6/2021). 

Agenda Konsolidasi Nasional ini dalam rangka memaparkan sejumlah hal yang telah dihasikan dari Rapat Pleno Pengurus Pusat beberapa waktu lalu, diantaranya sosialisasi dan aktualiasi program kerja serta rencana tindak lanjut. 

Konsolidasi Nasional Pemuda Hidayatullah Bagian Tengah Timur untuk wilayah Indonesia bagian Tengah & Timur ini dibuka oleh Ketua Umum PP Pemuda Hidayatullah Imam Nawawi sekaligus memberi pengantarnya. 

Dalam sambutannya, Ketum Imam menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi di tengah realitas baru di masa pandemi yang berkepanjangan. 

"Mudah mudahan konsolidasi ini dapat mengangkat moral kita dalam rangka mencerahkan sebagaimana apa yang telah menjadi misi kita," kata Imam.  

Dalam kesempatan tersebut Imam menekankan pentingnya usia muda. Dia mengatakan, kita mesti menyadari usia muda tidak mungkin terulang dua kali karena itu PP Pemuda Hidayatullah telah melakukan Rapat Pleno yang diantara hasilnya adalah mengawal program 5 bulan yang akan datang. 

"Dimana jika melihat mandat LTC wilayah, ada beragam jumlahnya, maka waktu lima bulan ini menjadi momentum yang sangat menantang," katanya.

Ia pun dapat memahami tantangan tidak ringan yang akan dihadapi. Namun, dia menegaskan, kita tidak boleh berfikir apakah mungkin kita mengerjakan, tetapi mencari cara bagaimana kita mengerjakannya. 

"Setidaknya dari sisi niat dan komitmen, kita berusaha mencapai apa yang menjadi mandat kita dan itu berarti teman teman harus bersiap diri minimal setiap bulan sekali LTC," imbuhnya.

Waktu 5 bulan memang tidak panjang, namun inilah waktu efektif karena pada akhir November atau awal Desember akan agendakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas). 

Artinya, lanjut Imam, kita akan bertemu dengan ruang ruang waktu yang sudah terhitung dan mesti diisi dengan kegiatan yang sangat mendasar yaitu training perkaderan.

"Dengan demikian, maka mari kita sambut ini dengan gegap gempita, perasaan gembira dan menjadikan setiap tantangan yang ada sebagai tangga tangga menuju kedewasaan, menambah pengalaman dan, tentu saja, keahlian," kata Ketum Imam. 

Dia menambahkan, ini adalah waktu untuk kita banyak melakukan latihan aksi, wacana dan juga koordinasi gerakan. 

Dan, Insya Allah, kata Imam, pertemuan ini akan disusun secara reguler untuk memastikan bahwa kita betul betul bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi tanggung jawab kita di Pemuda Hidayatullah.

"Dan, Insya Allah, dengan bertanggungjawabnya kita semua, akan memberikan benefit yang besar bagi kelangsungan hidup kita sendiri baik di dunia maupun di akhirat," tukasnya. 

Seraya itu, Ketum Imam mengingatkan kepada kader pemuda Hidayatullah terutama pengurus struktual dan para instruktur untuk menjadikan manhaj sebagai bagian dari karakter yang harus melekat di dalam diri.

Dalam sesi tanya jawab dan brainstroming, berlangsung dengan penuh antusias. Sejumlah Pengurus Wilayah seperti Papua Barat pun berkomitmen sesegera mungkin menggelar LTC. 

Demikian pula PW Gorontalo yang turut mencurahkan gagasan mencermati potensi keberdayaan organisasi melalui iuran anggota yang masih terus digodok. Selain Bali dan Papua, pada kesempatan tersebut hadir juga PW Nusa Tenggara Timur, PW Sulawesi Selatan, PW Kaltim, PW Kaltara dan lainnya.  

Acara ini dipandu langsung oleh Sekretaris Jenderal PP Pemuda Hidayatullah, Mazlis B. Mustafa, serta secara bergiliran memberikan kesempatan kepada jajarannya menyampaikan konklusi dari Rapat Pleno lalu yang juga memuat rencana tindak lanjutnya.

Hadir pada kesempatan tersebut Bendahara Umum, Tri Winarno, Kepala Departemen Organisasi, Bustanol Arifin, Kepala Departemen Perkaderan, Rizky Kurnia Sah dan Kepala Depdatin Ainuddin Chalik. (ybh/hio)

Tags