News Breaking
PHTV
wb_sunny

Breaking News

Tradisi Keilmuan Milik Islam!

Tradisi Keilmuan Milik Islam!

Oleh H. Imam Muhammad F.F.,SH*

Tradisi keilmuan itu milik islam, peradaban  barat mengakui itu. Kesadaran keilmuan telah dibangun oleh Ilmuan Islam terdahulu. Di dalam buku Solusi Kecauan Ilmu, Halaman 49, ahli bedah dari Prancis, Robert Briffault mengatakan " Sungguh ilmu merupakan karunia besar yang diberikan peradaban Arab (baca: islam) kepada dunia dewasa ini.

Bahkan secara tegas Prof.Franz Rosenthal, mengatakan ilmu adalah islam, ilm is islam. Sayyidina Ali Radiallahu 'anhu bahkan mengatakan ilmu dapat berperan sebagai Hakim. 

Sebagai generasi muda, kita perlu punya kecenderungan terhadap ilmu, sehingga tidak jatuh dalam ketertinggalan serta gamang dalam menghadapi arus informasi yang semakin pesat. 

Peradaban Yunani dengan tradisi keilmuannya di Athena lahirlah  Socrates, Aristoteles dan Plato. Maka begitu juga dengan tradisi keilmuan dalam peradaban islam seharusnya!

Lahirnya filsuf-filsuf muslim seperti Ibnu Rusyd, Al Farabi dan seterusnya, tidak lepas dari budaya keilmuan yang melekat di dalam islam, lalu bagaima sekarang?

Bonus Demografi Menanti

Di tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, hal ini harusnya membuat kita merasa tertantang. Mau diapakan jumlah pemuda yang banyak itu? Mau dibekali dengan ilmu dan tradisi apa? 

Sedang selalu menjadi bahan perenungan bagi kita, dengan sejarah orang-orang terdahulu (baca:ulama), yang jasadnya telah tiada, namun masih terlihat dan terasa keberadaannya karena ilmunya.

Allahuyarham KH. Abdullah Sa'id, Pendiri Hidayatullah pun begitu, telah mewariskan keilmuan yang luar biasa. Tidak hanya ilmu tapi ruh rabbaniah yang terus digelorakan, dan ditradisikan dengan contoh karya yang nyata, tulisan dan konsep yang aplikatif, tak lekang oleh zaman. 

Ilmu pengetahuan perlu menjadi tradisi bagi kita, sehingga kita tidak bergantung kepada peradaban lain. Sebab ilmu, jika tanpa amal ibarat sarang lebah tanpa madu. Khilafah Abbasiyah, dapat melahirkan ulama hebat bahkan menjadi duta-duta peradaban islam bagi nasrani Spanyol kala itu, dengan ilmu dan aplikatif ketika diamalkan.

Muslim terdahulu menjadikan tradisi keilmuan sebagai salah satu barometer kerbehasailan peradaban, sehingga agama ini terasa mulia posisinya. 

Maka jika kita renungkan, kita butuh fisik yang kuat serta intelektual yang tinggi, sehingga apa yang dipesankan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya menjadi satu kesatuan. Ahli Jihad dan ahli ilmu.

George Sarton, memberi nasihat  menarik "Kalau saja ummat islam ini ingin kembali kepada masa keemasannya, kembali memimpin dunia maka kuncinya adalah kembali kepada ilmu".

Sebuah Harapan

Negeri, bangsa dan agama ini harus melahirkan pemimpin-pemimpin yang bersekolah, belajar ilmu pasti dan bidang keilmuan lainnya. Sehingga tidak menjadi boneka-boneka dari peradaban bangsa lain.

Kita yakin 2045 Indonesia, dan Pemuda Iislam Indonesia dapat memimpin dunia, tetapi syarat utamanya adalah tradisi keilmuan harus selalu digelorakan. Tingkatkan semangat belajar karena kesibukan dan banyaknya amanah bukan alasan untuk tidak terus belajar!.

*) H. Imam Muhammad F.F.,SH penulis adalah Ketua Departemen Dakwah dan Pembinaan Anggota PP Pemuda Hidayatullah

Tags