Memakmurkan Masjid
Oleh Mahdi Muntadzor*
Memakmurkan dalam bahasa arab yaitu al-imaarah, yaitu bermakna sesuatu yang digunakan untuk memelihara, memperbaiki, juga membangun sebuah tempat tertentu.
Adapun definisi memakmurkan masjid yang dimaksud yakni menurut syariat. Mencakup dua hal, yaitu memakmurkan secara fisik dan non fisik.
Memakmurkan secara fisik, artinya memakmurkan bangunannya seperti memperbaiki bangunan masjid, memperindah arsitektur masjid, membersihkan bagian-bagian masjid, serta memberikan pelayanan untuk masjid.
Memakmurkan masjid secara non fisik, maksudnya menghidupkan masjid dengan berbagai ibadah-ibadah seperti shalat di Masjid, berdzikir di dalamnya, menunjuk imam sholat, juga muadzin yang fasih bacaannya.
Menyelenggarakan kajian-kajian agama, halaqah Al-Qur'an, tafsir, ulumul hadits, fiqih, syariah, dakwah, dan berbagai ilmu-ilmu yang bermanfaat lainnya.
Siapkah Pemuda Hidayatullah Menjadi Pionir Geber Masjid?
Opini saya sebelumnya dengan judul Pemuda yang kelak dinaungi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, (https://www.pemudahidayatullah.or.id/2023/03/pemuda-yang-kelak-dinaungi-allah-subhanahu-wa-taala.html), adalah gambaran terpautnya hati pemuda dengan masjid.
Terpaut disini artinya segala aktivitas, yang tujuannya untuk memakmurkan masjid, dengan seluruh jiwa, harta dan nyawanya secara progresif. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Dewan Murabbi Wilayah Hidayatullah Kepri, Ustadz. Khoirul Amri.
"Pemuda Progresif adalah yang mampu melaksanakan tugas dan amanahnya. Sehingga dapat menghadirkan keseimbangan".
Beberapa misi yang dapat mewujudkan keseimbangan ini adalah, dengan mengalihkan seluruh aktivitas kerja menuju masjid, minimal 10 menit sebelum adzan.
Gerakan Bersih-Bersih Masjid (GEBER MASJID), bisa jadi solusi lanjut yang dapat membantu Masjid dalam pengelolaan program, dan melengkapi fasilitas penunjang kenyamanan ibadah jamaah.
Beberapa waktu lalu (19/03/2023), serentak Pemuda Hidayatullah secara Nasional melaksanakan Gerakan Nasional bersih-bersih Masjid dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H. Harapannya geber ini terus berlangsung diluar bulan suci Ramadhan.
*)Mahdi Muntadzor, penulis adalah Ketua PW pemhidakepri.com
